Tahukah Anda, bahwa ISO (International Standardization Organization) maupun SNI (Standar Nasional Indonesia) dikatakan sebagai elemen penting untuk perusahaan – perusahaan yang menjalankan kegiatan bisnisnya di pasaran.
Adapun yang menjadi pertanyaan disini adalah, tahukah Anda mengenai apa sebenarnya perbedaan ISO dan SNI yang mungkin selama ini tidak banyak orang mengetahuinya? Nah, jika Anda sendiri mungkin saja penasaran dan ingin tahu informasi lebih jelasnya, maka tidak ada salahnya untuk menyimak ulasan lebih detailnya di artikel berikut ini agar supaya lebih paham.
Sekilas Pengertian Tentang SNI (Standar Nasional Indonesia)
Perlu Anda ketahui, bahwa SNI atau singkatan dari Standar Nasional Indonesia merupakan sebuah standarsisasi yang berlaku di skala nasional di negara Indonesia.
Dalam hal ini, SNI sendiri dirumuskan dan disusun oleh pihak panitia teknis yang mana sebelumnya sudah ditetapkan oleh pihak Badan Standardisasi Nasional yang disingkat dengan nama BSN.
Pembuatan SNI sendiri umumnya dirancang dengan tujuan untuk memberikan perlindungan bagi konsumen dan semua barang, produk ataupun layanan yang dinilai tidak bermutu dan berkualitas.
Di samping itu, standar ini juga digunakan untuk menerapkan standar yang sesuai bagi para produsen.
Tidak hanya itu saja, adanya SNI ini juga dibentuk dengan tujuan agar supaya produk – produk lokal dapat memenangkan persaingan dagang / bisnis di dalam negeri dengan tetap menerapkan standarisasi yang sudah dikenal oleh kalangan masyarakat.
Adapun mengenai kegiatan standarisasi yang dilakukan yakni meliputi standar penilaian kesesuaian (conformity assessment) yang dilakukan secara terpadu.
Dengan demikian, maka produk yang ditawarkan nantinya dapat dengan mudah untuk berkembang secara berkelanjutan sehingga bisa memantapkan dan meningkatkan mutu kelas nasional.
Meskipun merupakan standar sistem manajemen mutu yang sama, namun tahukah Anda apa sebenarnya perbedaan ISO dan SNI?
Mengenal Lebih Jauh Tentang Perbedaan ISO dan SNI
Menjawab pertanyaan soal perbedaan antara ISO dan juga SNI di atas, Anda bisa menyimak informasi lebih detailnya pada penjelasan di bawah ini.
Perbedaan ISO dan SNI Meskipun Sama – sama Sebagai Standar Sistem Manajemen Mutu
1. ISO
ISO atau International Standardization Organization dikatakan sebagai suatu standar internasional yang layak untuk diterapkan di perusahaan ataupun organisasi untuk menunjang beberapa aspek tertentu.
Di antaranya yakni seperti sistem manajemen kualitas, sistem keamanan, dampak lingkungan, keselamatan kerja dan lain – lain.
Dalam hal ini, Anda bisa melihat secara signifikan mengenai perbedaan ISO dan SNI, bahwa ISO sendiri yang mana berisikan anggota – anggota dari hampir seluruh dunia termasuk Indonesia sebagai tim perumusan dan penerbitan standar internasional.
Terhitung hingga sejauh ini sudah banyak sekali standar yang memang sudah diterbitkan oleh ISO dan bahkan jumlahmnya sudah mencapai ribuan.
Adapun salah satu standar yang memang dikatakan paling banyak digunakan yakni ISO 9001 mengenai Sistem Manajemen Mutu dan berbagai ISO lainnya.
2. SNI
Sementara itu, perbedaan ISO dan SNI jika dilihat dari sisi SNI-nya sendiri yakni terlihat jelas bahwa SNI merupakan standarisasi nasional yang dibuat oleh BSN untuk menjaga kualitas atau mutu suatu produk.
Dengan demikian, maka konsumen nantinya akan memperoleh produk yang layak guna dan pastinya layak pakai untuk menunjang kebutuhan sehari – hari.
SNI sendiri dirumuskan dan diterbitkan oleh BSN yang mana hanya berlaku di wilayah dalam negeri yakni Indonesia saja.
Hingga sejauh ini, SNI sudah banyak sekali menerbitkan standar dengan jumlah mencapai ribuan.
Baik itu mengenai standar produk, standar kompetensi, standar pengujuan dan lain – lain.
Dengan melihat informasi di atas, bisa kita simpulkan bahwasanya perbedaan ISO dan SNI terletak pada perumusan dan juga tujuan dari dibuatnya standar tersebut.
Jika SNI dibuat untuk Standar Nasional Indonesia yang mana sayarat dan ketentuannya harus sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia, maka untuk ISO dibuat oleh anggota dari seluruh negara dunia untuk membuat standar yang berlaku di seluruh dunia dengan mempertimbangkan kebijakan dan ketentuan secara global.