ISO manajemen mutu – ISO (International Organization for Standardization) adalah seperangkat panduan, aturan, serta persyaratan yang ditetapkan oleh sebuah organisasi standar internasional, yang bertujuan untuk memastikan bahwa produk, layanan, jasa, sistem dan proses berjalan dengan konsisten sesuai dengan mutunya.
ISO memiliki banyak manfaat bagi perusahaan maupun organisasi, mulai dari meningkatkan kualitas, tanggung jawab menjaga keberlangsungan lingkungan, menjaga keselamatan dan keamanan kerja, hingga meningkatkan kepercayaan dimata publik.
Di Indonesia sendiri implementasi ISO dibutuhkan selain untuk kebutuhan internal perusahaan, tetapi juga menjadi salah satu syarat untuk mengikuti lelang proyek atau tender, Sertifikat ISO merupakan bukti kongkrit dari perusahaan yang telah menjalankan standar sesuai ketetapan internasional.
Nah salah satu standar yang paling terkenal adalah standar ISO manajemen mutu atau ISO 9001, dimana ini adalah dasar dari lainnya. Manajemen mutu merupakan pedoman untuk menghasilkan produk dan layanan yang baik, melalui serangkaian proses seperti pemilihan supplier, dokumentasi, harapan pelanggan, komitmen manajemen dan lain-lain.
Dan pada artikel kali ini kami akan menjelaskan secara singkat tentang klausul ISO Manajemen mutu atau ISO 9001.
Klausul ISO manajemen mutu (ISO 9001:2015)
1 ) Scope (ruang lingkup)
Klasul yang pertama adalah ruang lingkup, disini perusahaan/organisasi harus menjelaskan ruang lingkup kerja atau tugas mereka sebagai entitas. Ruang lingkup sangat menentukan pergerakan perusahaan, serta standar dan tanggung jawab apa saja yang harus dilakukan untuk memenuhi standar.
2 ) Normative reference (acuan normatif)
Acuan normatif merupakan panduan umum yang harus diketahui dan dibaca oleh semua orang dalam suatu perusahaan atau organisasi, ini mencegah agar tidak terjadinya kerancuan dalam mengacu suatu hal.
3 ) Istilah dan definisi (Term and definitions)
Istilah definisi dalam ISO 9001 merupakan bahasa atau istilah yang disepakati bersama, bahasa atau istilah yang digunakan selama proses bekerja harus jelas, tertulis, tidak rancu dan dikuasai oleh semua orang dalam entitas.
4 ) Konteks organisasi (context of organizations)
Konteks organisasi dalam ISO 9001 mengacu pada pemahaman organisasi terhadap lingkungan eksternal dan internalnya yang dapat memengaruhi strategi, tujuan, dan kegiatan operasionalnya.
5 ) Leadership (kepemimpinan)
Klasul kepemimpinan berbicara tentang kewajiban top manajemen untuk membuat komitmen, kebijakan, dan peraturan yang akan di implementasikan.
Standar apapun tidak akan berhasil apabila komitmennya tidak di inisiasi dan di praktikan dari jajaran atas manajemen.
Maka dari itu klausul ini sangat penting, karena berkaitan dengan konsistensi penerapan standar.
6 ) Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah klausul yang berisikan tentang penetapan proses kerja dan tujuannya, seperti penetapan tujuan mutu, perencanaan proses, identifikasi dan penilaian risiko, tindakan korektif, tindakan pencegahan dan lainnya.
7 ) Support (dukungan)
Yang ketujuh tentang infrastruktur untuk mendukung penerapan ISO 9001:2015, mulai dari peraturan, panduan, alat, persiapan SDM, dan fasilitas-fasilitas penunjang kerja.
8 ) Operation (operasional)
Ini adalah salah satu bagian kunci dari Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System/QMS) yang memastikan organisasi menjalankan operasi mereka sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan, mulai dari pengendalian proses hingga penanganan ketidaksesuaian.
9 ) Performance evaluation (evaluasi kinerja)
Evaluasi kinerja dalam standar sistem manajemen mutu berfungsi untuk memastikan SOP dijalankan dengan seharusnya, dan kebutuhan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan.
10 ) Improvement (peningkatan)
Klausul terakhir dalam iso manajemen mutu adalah peningkatan, dimana ISO 9001 juga menuntut perusahaan/organisasi untuk terus melakukan peningkatan yang positif, untuk kepuasan pelanggan dan tentunya meningkatkan efisiensi kerja.